Jumat, 30 April 2021

Suyoso Nantra : Alutsista yang Uzur Perlu Diperbaharui

Investasi Alutsista yang Lebih Besar demi Menjaga Kedaulatan NKRI 

Suyoso Nantra
DUKA mendalamnya dirasakan bangsa ini, tenggelamnya Kapal Selam Nanggala 402 yang membawa 53 prajurit para patriotik bangsa. Doa digaungkan, agar para patriotik bangsa penjaga kedaulatan NKRI tersebut, mendapat tempat yang terbaik di sisi-Nya. 

Penasehat media online kabarkaltim Suyoso Nantra SSos MM, juga menyatakan dukacita yang mendalam, atas tragedi tersebut. Suyoso Nantra juga mendoakan, para prajurit tersebut, syuhada NKRI diberikan tempat terbaik oleh Allah SWT dan semua keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. 

"Ini menjadi cobaan bagi kita semua, bagi bangsa kita Indonesia. Tragedi yang beruntun. Tenggelamnya KRI Nanggala 402, juga gugurnya Kepala BIN Daerah Papua yang merupakan jenderal bintang satu saat kontak tembak dengan KKB Papua. Keprihatinan mendalam bagi bangsa ini, beber Suyoso Nantra. 

"Apa yang bisa kita beri, sumbangsih bagi bangsa ini, mari kita lakukan. Dari doa-doa kita, ide atau pemikiran dan masukan bagi bangsa ini, agar Indonesia tetap kuat, maju dan sejahtera," imbuh dia. 

Suyoso Nantra menaruh harapan, agar alat utama sistem persenjataan (alutsista) Indonesia kian maju, modern, agar tidak ketinggalan dengan negara-negara lainnya. Alutsista yang sudah uzur, perlu diperbaharui, dengan pertimbangan banyak faktor. 

"Merespon positif pernyataan Menhan Prabowo Subianto, yang akan melalukan investasi lebih besar dalam bidang alutsista yang memang mahal, tanpa memengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan," tegas Suyoso Nantra. 

Berbagai pernyataan dari kalangan pengamat, juga menyebutkan, sepatutnya Indonesia lebih ketat dalam menggunakan alutsista yang tua. 

"Tentu ini perlu dicermati bersama, termasuk dengan DPR RI yang punya kewenangan soal penganggaran. Karena alutsista memang mahal, namun perlu karena untuk menjaga kedaulatan NKRI. Seperti disebutkan Menhan, investasi lebih besar soal alutsista tanpa memengaruhi usaha pembangunan kesejahteraan," kata Suyoso Nantra.

Untuk diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto  berencana menambah tiga kapal selam baru dalam beberapa waktu ke depan. Rencana ini muncul usai Komisi I DPR RI yang mengawasi bidang pertahanan, mendesak segera ada langkah konket dari pemerintah. Anggota Komisi I DPR Bobby Adhityo Rizaldi sudah memberi aba-aba,pemerintah bakal menambah kapal selam anyar sampai 2024 mendatang.


Dalam rencana strategi (renstra), Indonesia idealnya disebut punya 12 kapal selam. Namun saat ini Indonesia hanya memiliki jauh di bawahnya. Sebelum tenggelamnya Nanggala-402, Indonesia memiliki 5 kapal selam, namun setelah tragedi itu maka berkurang menjadi empat.

Kapal selam tersebut adalah Kapal Selam Nagapasa-403, Kapal Selam Ardadedali-404, Kapal Selam Alugoro-405 serta Kapal Selam Cakra-401.

"Ya ini adalah sebagai peringatan 'keras' untuk alutsista yang sudah uzur hendaknya dikandangkan saja dan dipersiapkan yang 'brand new'. Alutsista seperti kapal selam, kapal laut, heli, pesawat atau senjata yg diawaki, perlu dievaluasi tingkat kesiapannya," sebut Bobby.

Demi memperbarui alutsista, DPR juga memberi beberapa catatan penting, karena keterbatasan anggaran, maka TNI harus membuat skala prioritas.

"Tentunya menentukan skala prioritas- dari banyaknya pilihan-pilihan postur pertahanan, khususnya untuk senjata yang diawaki, yang sudah lewat usia pakai atau lewat batas jam pemakaian," jelasnya.

Menhan Prabowo sempat dikabarkan menjajaki pengadaan kapal selam dari Prancis dan Jerman. Namun, kepastiannya belum jelas, setelah pengadaan 3 kapal selam baru dari Korsel sudah tuntas. Berikut dua model kapal selam yang dijajaki Indonesia.


1. Kapal Selam Riachuelo

Per Desember 2020, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dilaporkan berdiskusi dengan konsorsium perusahaan galangan kapal asal Perancis Naval Group. Seperti dilaporkan Janes, Indonesia tengah menjajaki pemesanan kapal selam kelas Riachuelo, yang merupakan modifikasi dari kelas Scorpene.

Scorpene adalah kapal selam konvensional yang dirancang oleh Naval Group (Perancis) untuk pasar ekspor. Naval Group memang memberikan promosi dengan iming-iming transfer teknologi dalam pembelian kapal selamnya.

2. Kapal Selam Tipe 214

Pemerintah melalui Kementerian Pertahanan dan Kementerian BUMN mengadakan pertemuan dengan para perwakilan dari Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS), produsen kapal selam asal Jerman pekan ini. TKMS menawarkan proposal pengadaan kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 kepada TNI Angkatan Laut.

Kapal selam Diesel-Listrik (SSK) Tipe 214 merupakan salah satu kapal selam tercanggih buatan TKMS Jerman yang juga bertipe hybrid.

SSK Tipe 214 merupakan kapal selam dengan kompartemen berlambung tunggal yang menggabungkan prinsip desain dari tipe sebelumnya yakni tipe 209 dan tipe 212A.

Penggabungan prinsip desain tersebut, menjadikan SSK Tipe 214 memberi solusi penghematan biaya operasional yang sangat mumpuni dan menjadi opsi terbaik untuk digunakan bagi Angkatan Laut global. (kk/net)

 

 


Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS UPDATE

SPACE AVAILABLE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM