Minggu, 26 Maret 2023

Realisasi Investasi di Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 Tertinggi di Indonesia

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kawil saat memberikan keterangannya (ist/kg)
BANDUNG, KABARINDONESIA.CO.ID - Menteri Dalam Negeri yang diwakili Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri, Teguh Setyabudi, hadir dalam Musyawarah Rencana Pembangunan(musrenbang) RKPD Provinsi Jawa Barat tahun 2024, di Hotel The Trans Luxury Bandung, belum lama ini. 

Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, unsur Forkopimda Jawa Barat, Bupati/Walikota se-Jawa Barat, Kepala OPD se-Jawa Barat, stakeholders terkait di wilayah Jawa Barat serta perwakilan Kementerian/Lembaga terundang. Teguh menyampaikan bahwa, Musrenbang RKPD Jawa Barat Tahun 2024 ini mengusung tema “Melanjutkan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat”, Musrenbang memiliki aspek yang strategis dalam perencanaan pembangunan, salah satu sebagai rangkaian dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan bagi pemerintah daerah. 

“Forum ini sangat strategis untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan pembangunan kepada pemerintah daerah untuk kemudian ditindaklanjuti dalam dokumen perencanaan penganggaran,” kata Teguh Setyabudi. 

Pada saat menyusun RKPD Tahun 2024 Provinsi Jawa Barat, Pemda harus mempertimbangkan isu-isu strategis pembangunan nasional, yaitu percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, penanganan stunting, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, Middle income trap, percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM, reformasi birokrasi, ketahanan energi dan pangan, pengurangan risiko bencana, Pilpres dan Pilkada serentak tahun 2024, dan perencanaan pembangunan jangka panjang 2025-2045. Guna mendukung isu strategis pembangunan nasional dan daerah, Kemendagri menjalankan tugas dan fungsinya di dalam penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2024. 

Tugas tersebut, lanjut Teguh, yaitu memastikan kesinambungan dan sinkronisasi kinerja, indikator kinerja dan target penyelenggaraan urusan, mempertimbangkan hasil evaluasi RPJMD dan Renstra OPD periode sebelumnya serta kinerja RKPD dan Renja Tahun 2022 yang mengutamakan pencapaian outcome dan memperhatikan konsistensi kinerja perencanaan sampai dengan penganggaran, serta adanya keselarasan antar dokumen perencanaan. Di sisi lain, kemendagri juga mengapresiasi kinerja makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2022 karena telah menunjukan kinerja yang baik, dibandingkan dengan kinerja makro nasional. 

“Realisasi investasi di Jawa Barat tahun 2021 merupakan yang tertinggi di Indonesia yaitu mencapai angka 136 T, dan Tahun 2022 tetap menjadi yang tertinggi secara nasional dengan nilai investasi sebesar Rp. 174,58 Triliun, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Barat merupakan yang tertinggi di Pulau Jawa tahun 2022 yaitu sebesar 5,45%,” ungkapnya. 

“Selain itu, Provinsi Jawa Barat berhasil mengembangkan pusat perekonomian baru, seperti Segitiga Rebana,” sambung Teguh. Keberhasilan Provinsi Jawa Barat itu juga mengacu pada persentase PDRB Jawa Barat sekira 12,65% di bawah Jatim dan DKI Jakarta. PDRB Provinsi Jawa Barat berfokus pada industri, perdagangan dan pertanian yang dapat mendorong penyerapan tenaga kerja seperti di wilayah Provinsi Jawa Barat. Pada kesempatan yang sama, Kemendagri memberikan Penghargaan Pembangunan Daerah kepada kabupaten/kota, yaitu Kategori Kota diberikan kepada Sukabumi, Depok dan Tasikmalaya. Untuk Kategori Kabupaten diberikan kepada Garut , Bandung dan Sukabumi. (*/kg)

Baca Juga :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEWS UPDATE

SPACE AVAILABLE

POPULER

INFO LOWONGAN KERJA

JADWAL PENERBANGAN BANDARA SAMS SEPINGGAN BALIKPAPAN

INFO CUACA KALTIM