Ada Koleksi 1.286 Tosan Aji dan 276 Benda Cagar Budaya
Pementasan ini sebagai upaya pelestarian Gagrak Bagelen untuk kemudian didokumentasikan dan diusulkan menjadi WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) dari Purworejo. Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga kelestarian budaya lokal Kabupaten Purworejo. "Telah kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Purworejo merupakan salah satu kabupaten yang kaya akan budaya, yang hingga kini masih terus dilestarikan dan dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Salah satunya adalah budaya yang berkaitan dengan tosan aji atau senjata pusaka," ujarnya.
Bupati juga menyampaikan komitmen perhatian Pemerintah Kabupaten Purworejo terhadap pengembangan Musem Tosan Aji. "Kami terus berupaya mengembangkan dan menyempurnakan Museum Tosan Aji yang tidak hanya menjadi sarana pelestarian senjata pusaka, tetapi juga sebagai media edukasi bagi generasi muda kita," tegasnya. Bupati juga berharap wayang kulit khas Bagelen dapat lolos menjadi Warisan Budaya Tak Benda, sehingga makin menegaskan budaya asli Purworejo di kancah nasional. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga dan melestarikan budaya.
"Mari kita jaga, lestarikan, dan wariskan budaya yang kita miliki saat ini agar generasi mendatang tidak kehilangan identitas dan jati diri budaya Jawa," ajaknya. Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, Dyah Woro Setyaningsih, menjelaskan bahwa pada jamasan tahun ini ada sebanyak tiga buah Tosan Aji yang dijamas. "Dua Tosan Aji merupakan koleksi Museum Tosan Aji yang mewakili era Mataram Kuno dengan Keris Naga Pasung (Tangguh Bagelen, masa Kabudhan) dan Keris Brojol (era Mataram Islam). Satu Tosan Aji lainnya adalah milik Wakil Bupati Purworejo, Bapak Dion Agasi Setiabudi, berupa Keris berdapur Sengkelat yang dibuat pada masa Sultan Agung," terang Woro. (*/kj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar