SAE Nababan |
"Beliau juga sering membela kepentingan Indonesia di dunia internasional, melalui lobi gereja-gereja. Sebagai tokoh gerakan oikoumene nasional dan internasional, SAE Nababan gigih memperjuangkan keadilan, sebagai tulang punggung perdamaian," ujar Bamsoet di Jakarta, Minggu (9/5/2021).
Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, kiprah SAE Nababan tidak bisa dilupakan, khususnya oleh umat Nasrani dan Batak. Ia termasuk salah satu tokoh yang membentuk karakter nasionalisme di kalangan Batak.
"SAE Nababan termasuk inisiator yang mempertemukan tokoh dan kelompok reformasi, yang akhirnya melahirkan Deklarasi Ciganjur dan mengamanatkan agenda reformasi Indonesia. Berbagai sumbangsih pemikiran beliau bagi gereja dan masyarakat Indonesia terangkum dalam sejumlah khotbah dan tulisannya. Salah satunya dalam buku catatan perjalanan beliau bertajuk 'Selagi Masih Siang', yang telah terbit tahun lalu," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, di tingkat internasional, SAE Nababan pernah menjabat Sekretaris Pemuda Dewan Gereja-Gereja Asia (1963-1967), Presiden Pemuda Dewan Gereja-gereja Asia (1990-1995), Wakil Ketua Komite Sentral Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (1983-1998), Wakil Presiden Federasi Lutheran se-Dunia dan anggota Komite Eksekutif Federasi Lutheran. Serta Ketua pertama Vereinte Evangelische Mission (United Evangelical Mission), sebuah lembaga misi internasional yang terdiri atas 34 gereja anggota yang tersebar di Afrika, Asia dan Jerman.
"Dalam Sidang Raya ke-9 Dewan Gereja-Gereja se-Dunia di Porto Alegre, Brasil pada tahun 2006, Nababan terpilih menjadi salah seorang Presiden dari lembaga persekutuan gereja-gereja sedunia itu yang beranggotakan gereja-gereja Protestan dan Ortodoks. Selamat jalan Ompu SAE Nababan. Kami selalu mengenang jasa-jasamu," pungkas Bamsoet. (*/kg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar