Perlu Forum Bedah Buku, Demokrasi itu Beda Pendapat
Prestasi Ruslie panggilan akrab sehari-harinya Sholikhin Ruslie menorehkan sebuah karya tulis dalam bentuk buku bacaan yang sangat perlu dibaca oleh kalangan politisi, praktisi, mahasiswa, aktivis dan organisasi. Ada tiga judul buku yang dihasilkan dari tangan terampil mantan anggota DPRD Jombang, Fraksi PKB ini, yakni pertama, Membangun Nasionalisme Generasi Muda, kedua, Kedudukan Perppu dan yang terbaru Dinamika dan Problematika Kedudukan MPR RI. Ketiga judul buku itu, kata pria yang sejak remaja menghabiskan waktunya di Ponpes Rembang dan Ponpes Tambak Beras Jombang ini, sudah beredar di rak-rak Toko Buku Gramedia Surabaya dan toko-toko buku lainnya di Jatim. Lebih jauh Rusli menuturkan, ilmu, amal dan pengalaman harus bermanfaat bagi masyarakat.
Sekadar diketahui, Ruslie termasuk think thank yang diperlukan DPC Partai Gerindra Kabupaten Jombang sebagai Ketua Bappilu saat berlangsung pesta demokrasi Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden-Wakil Presiden RI 2024 lalu. Pasalnya, Partai Gerindra Jombang yang sebelumnya pemilu lalu hanya meraih 4 kursi di DPRD, maka pemilu 2024 kemarin, Partai Gerindra sukses mendongkrak menjadi 8 kursi sehingga memiliki fraksi sendiri di DPRD Jombang. Dan Ruslie juga masih tercatat sebagai dewan penasehat (wanhat) DPW Partai Gerindra Jatim. Bicara soal dinamika politik di Kabupaten Jombang, lanjut dosen tetap di Untag 1945 Surabaya ini, politik itu membangun sebuah nilai dan gagasan cemerlang yang harus direalisasikan.
"Jadi, politik itu membangun nilai dan gagasan yang terukur yang harus direalisasikan. Karena masyakat perlu diberikan pengetahuan dan pemahaman yang benar. Karena itu, masyarakat butuh politisi yang jujur yang benar-benar membela kepentingan masyarakat luas," tandas Ruslie yang dikenal vokal dalam pesannya yang penuh makna itu.
Meski begitu, kata Ruslie lagi, dalam konteks negara demokrasi yang berkembang di Indonesia ini, soal pandangan dan sikap beda pendapat merupakan hal yang lumrah dan tidak perlu dipertentangkan, sehingga ketika orang itu menyampaikan pandangan dan sikap kritisnya, jangan dinilai sebagai musuh yang dibenci, melainkan perlu dirangkul dan diberikan ruang kebebasan dalam berekspresi untuk membangun daerahnya.
"Perbedaan pendapat dan kritik itu hal biasa, jangan malah dibenci atau dimusuhi. Itulah demokrasi yang harus kita junjung tinggi, karena dijamin UUD 1945. Asalkan kritik itu disertai solusi yang membangun," singgung Ruslie. Selain karya Ruslie berupa 3 judul buku yang sudah beredar itu, ia mengaku masih punya hajat satu lagi yang ingin diraihnya, yakni bagaimana kepakaran ilmunya bisa naik ke jenjang profesor. Soal bukunya yang terbaru, Dinamika dan Problematika Kedudukan Ketetapan MPR RI perlu didiskusikan oleh sejumlah pihak yang berminat dalam sebuah forum bedah buku. (agus pamuji)
foto : agus pamuji
teks foto : Sholikin
Ruslie bersama buku karyanya yang sudah beredar di toko-toko buku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar