![]() |
Jan S Maringka |
"Kami
Presidium PNI mendukung upaya pemerintah menciptakan situasi yang
kondusif, aman dan terkendali dengan melibatkan TNI. Aksi-aksi kekerasan
dan vandalisme yang merusak fasilitas umum harus dicegah dan dapat
ditindak tegas, dan terukur," ujar Jan Maringka sapaan akrab mantan
Jamintel Kejagung RI 2017-2020 kepada media, Selasa (2/9/2025) di
Jakarta.
Menurut dia,
menyikapi memanasnya situasi politik dipicu akumulasi berbagai faktor
melemahnya fungsi pengawasan oleh DPR yang ternyata berbanding terbalik
ketika fasilitas itu berlaku bagi mereka. Ketimpangan inilah menjadi
pemicu tuntutan disaat kita merayakan 80 tahun Kemerdekaan Indonesia.
Namun
pasca aksi massa tersebut, penting semua ikut menjaga kembali
persatuan dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. "Kita
semua memiliki tanggung jawab moral mendorong terciptanya suasana yang
kondusif bagi kemajuan demokrasi. Termasuk Presidium PNI untuk ikut
serta terlibat agar menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa,"
terang Jan Maringka.
Pengurus
Presidium PNI dalam menyikapi situasi politik dan perkembangan situasi
nasional saat ini, termasuk potensi eskalasi konflik sosial dan politik
nasional. Jan Maringka selaku Ketua Umum mengajak semua elemen bangsa
menjaga ketenangan, ketentraman, dan kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, sebagai wujud komitmen
kebangsaan.
"Semua elemen
bangsa jangan mudah terprovokasi, oleh upaya adu domba atau pecah belah
yang pada akhirnya dapat mengganggu persatuan bangsa. Di mana
selalu menghindari segala bentuk kekerasan yang dapat memperkeruh
suasana dan merusak tatanan demokrasi," kata mantan Inspektur Jenderal
Kementan 2021-2023 ini.
Presidium
PNI berharap kepada siapapun yang akan menggelar aksi unras dan
menyampaikan aspirasi, harus bisa berjalan secara tertib, damai dan
berkeadaban. Hal ini sesuai koridor demokrasi yang mencerminkan
nilai-nilai luhur Pancasila.
Presidium
PNI juga menyerukan kepada seluruh elemen anak bangsa untuk selalu
merawat demokrasi dan memajukan bangsa. Tentunya dengan menghormati
pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran
Rakabuming Raka yang terus bekerja keras dengan Program Asta Cita-nya.
“Marilah
kita semua terus rawat demokrasi, menjaga persatuan bangsa, dan
memajukan negara. Kita harus terus hormati pemerintahan Prabowo-Gibran
dengan Visi Indonesia Emas 2045," ujar Jan Maringka.
Katanya,
Presidium PNI akan terus berperan aktif dalam mendorong dialog yang
konstruktif dan solutif, serta menghindari tindakan yang dapat memicu
perpecahan. Sebagai organisasi yang bertujuan menjaga komitmen persatuan
dan kesatuan bangsa, organisasi ini akan terus terdepan mengawal
demokrasi yang sehat.
Pada
saat yang sama, bentrokan antara massa dan aparat terus terjadi,
termasuk yang berujung kematian ojol di Jakarta, berujung pembakaran di
sejumlah tempat yang sebabkan kematian di Jakarta, Makassar dan di
Yogyakarta. "Aksi
penjarahan rumah milik sejumlah pejabat negara terjadi secara beruntun
sejak 30 hingga 31 Agustus dini hari, adalah ungkapan kekecewaan yang
bercampur dengan aksi provokasi.
Memang
situasi ini kata dia, merupakan dampak arogansi sejumlah pejabat dan
kevakuman fungsi pengamanan keamanan sehingga menimbulkan kecemasan di
tengah masyarakat, yang takut dan kuatir akan terjadi kembali peristiwa
tragedi Mei 1998 lalu. "Stop
kekerasan, jaga perdamaian, jaga Indonesia. Saatnya kita bersatu padu
kembali menjaga dan membangun Indonesia lebih baik dan lebih maju
menjadi negara besar di Asia dan di dunia," pungkas Jan Maringka. (red)
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar